Sulseltimes.com Jakarta, 1 September 2025 — Gelombang unjuk rasa yang meluas sejak Jumat malam (29/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025) memicu kerusakan parah pada kantor polisi, gedung pemerintahan, fasilitas umum, hingga kediaman politisi di berbagai daerah Indonesia.
Dari Jakarta hingga Jepara, pos polisi, halte, gedung DPRD, hingga rumah pribadi tak luput dari sasaran amuk massa.
- Puluhan pos polisi dan kantor kepolisian dirusak di Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Makassar
- Gedung DPRD di Cilacap, Banyumas, Blitar, Jepara terbakar dan dijarah
- Fasilitas umum seperti halte, gerbang tol, videotron, hingga stasiun MRT alami kerusakan
- Kediaman politisi dan aset pribadi turut menjadi sasaran penjarahan
- Insiden di Makassar menelan korban jiwa sebanyak empat orang di Gedung DPRD
Jakarta Jadi Episentrum Kerusuhan

Di ibu kota, kerusakan terparah terjadi di sejumlah titik strategis: pos polisi, halte TransJakarta, hingga Stasiun MRT Istora.
Sejumlah sepeda motor di depan Gedung DPR RI dibakar massa, menyisakan rangka besi.
- Jakarta Pusat: Pos Polisi Tugu Tani, Pos Polda, halte TransJakarta di Senen, Sarinah, Semanggi, hingga Kwitang rusak. Stasiun MRT Istora dirusak, mesin tiket dan CCTV dijarah.
- Jakarta Barat: Pos Polisi Slipi dan Petamburan.
- Jakarta Timur: Polres Jaktim, Polsek Makassar, Polsek Ciracas, hingga belasan pos polisi seperti di PGC Cililitan, Pasar Rebo, Matraman, Otista, dan Cawang.
- Jakarta Selatan: Pos Polisi Semanggi, Antasari, serta fasilitas umum di Kalibata, Senayan, hingga Semanggi.
Kediaman Syahroni (Nasdem) di Priok dijarah, dengan mobil mewah Tesla Model X dan Lexus RX450h+ ikut raib.
Mako Gegana Polri di Senen juga diserang, tiga bus dan satu kendaraan Barakuda terbakar, bahkan 20 pucuk senjata api laras panjang beserta amunisi dilaporkan hilang.
Kerusuhan Meluas ke Daerah
Di luar Jakarta, kerusakan juga meluas ke berbagai daerah:
- Banyumas: Kantor DPRD Lama dirusak.
- Cilacap: Gedung DPRD terbakar, 10 motor karyawan dan 1 mobil Dalmas milik Polresta ludes. ATM Bank Jateng hingga dokumen DPRD juga hangus.
- Makassar, Sulsel: Gedung DPRD Kota dan Provinsi dibakar, empat orang meninggal. Pos Polisi Pettarani ikut rusak.
- Surabaya: Pos polisi di Darmo, Bundaran Waru, Taman Bungkul hingga Simpang Margorejo dibakar. Gedung Grahadi dijarah, komputer hancur, dan Hotel Sahid mengalami kerusakan parah.
- Bandung: Pos polisi, rumah makan, videotron di Cikapayang, hingga aset MPR RI dibakar. Massa juga membakar kendaraan di jalan.
- Purworejo: Markas Brimob Kompi 4C Kutoarjo dan Pos Lantas Kutoarjo rusak.
- Blitar: Gedung DPRD terbakar, kendaraan dinas dan motor satpam hilang, fasilitas dijarah.
- Jepara: Kediaman Kapolres dan Wakapolres dilempari hingga kaca pecah. Gedung DPRD dibakar dan dijarah, sementara fasilitas umum di sekitar Tugu Kartini rusak.
Timeline Kerusuhan 29–31 Agustus 2025
Jumat, 29 Agustus 2025
- Kerusuhan pecah di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
- Pos Polisi Tugu Tani dan halte TransJakarta rusak.
- Gedung DPRD Makassar terbakar, menewaskan 4 orang.
- Sejumlah motor di depan DPR RI dibakar massa.
Sabtu, 30 Agustus 2025
- Aksi meluas ke Jakarta Timur: Polres Jaktim, Polsek Ciracas, dan pos polisi di PGC Cililitan hingga Matraman dirusak.
- Surabaya: Pos Polisi Darmo, Bundaran Waru, dan Taman Bungkul terbakar. Gedung Grahadi dijarah.
- Bandung: Videotron di Cikapayang terbakar, pos polisi rusak, aset MPR RI ikut dirusak.
- Banyumas: Kantor DPRD lama rusak.
- Blitar: Gedung DPRD terbakar, fasilitas kantor dan kendaraan dinas dijarah.
Minggu, 31 Agustus 2025
- Jakarta: Kediaman politisi Syahroni dijarah, mobil Tesla dan Lexus raib.
- Mako Gegana Polri di Senen diserang, bus dan Barakuda terbakar, 20 senjata api hilang.
- Cilacap: Gedung DPRD terbakar, 10 motor karyawan dan 1 mobil Dalmas ludes.
- Jepara: Gedung DPRD dan fasilitas di Tugu Kartini terbakar, kediaman Kapolres dan Wakapolres dirusak.
- Purworejo: Markas Brimob Kompi 4C Kutoarjo rusak.
Kerusuhan yang meluas dari Jakarta ke berbagai kota besar hingga kabupaten menimbulkan kerugian material besar serta korban jiwa di Makassar.
Puluhan pos polisi, gedung DPRD, rumah pejabat, hingga fasilitas publik terbakar atau rusak.
Situasi ini menegaskan urgensi penanganan keamanan nasional yang lebih terkoordinasi agar kerusuhan tidak kembali meluas.