Sulseltimes.com Makassar, 19 Desember 2024 — Apa Itu Ransomware yang Diduga Menyerang Bank BRI? Ransomware adalah jenis malware berbahaya yang baru-baru ini diduga menyerang sistem Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Informasi ini pertama kali diungkap oleh akun keamanan siber @FalconFeedsio di media sosial X, yang mengklaim bahwa ransomware jenis Bashe telah menyerang sistem BRI, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan nasabah.
Apa Itu Ransomware yang Menyerang Bank BRI?
Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang untuk mengunci atau mengenkripsi data pada perangkat korban sehingga tidak dapat diakses.
Pelaku ransomware biasanya meminta pembayaran tebusan (ransom) untuk memberikan kunci dekripsi yang dapat memulihkan akses ke data.
Ransomware sering menargetkan organisasi besar, seperti perusahaan multinasional, institusi pemerintah, dan sektor perbankan.
Dalam kasus serangan ransomware Bashe yang diduga menyerang BRI, pelaku diyakini memiliki kemampuan untuk melumpuhkan sistem perbankan melalui enkripsi data, sehingga aktivitas operasional dapat terganggu.
Bagaimana Cara Kerja Ransomware?

Ransomware umumnya bekerja melalui tahapan berikut:
- Penyebaran: Malware disebarkan melalui phishing email, tautan berbahaya, atau perangkat lunak yang telah disusupi.
- Infeksi: Begitu masuk ke dalam sistem, ransomware mengenkripsi file penting sehingga tidak bisa diakses.
- Tuntutan Tebusan: Pelaku mengirimkan pesan kepada korban, meminta sejumlah uang tebusan dalam bentuk mata uang digital, seperti Bitcoin, untuk memberikan kunci dekripsi.
- Eksekusi: Jika tebusan dibayar, korban menerima kunci dekripsi; jika tidak, data tetap terkunci atau bahkan dihancurkan.
Baca Juga: Bank BRI Kena Ransomware, Apakah Data Nasabah Bank BRI Aman? Ini Penjelasannya!
Ransomware Bashe: Jenis dan Bahayanya
Ransomware Bashe, yang diduga menyerang BRI, termasuk jenis ransomware yang dirancang untuk menargetkan jaringan besar.
Jenis ini mampu menyebar cepat melalui server dan sistem file perusahaan, melumpuhkan seluruh organisasi dalam waktu singkat.
Keberadaan ransomware seperti Bashe menciptakan ancaman serius karena dapat mengakibatkan:
- Kehilangan Data: Data penting tidak dapat diakses atau dihancurkan.
- Gangguan Operasional: Aktivitas bisnis terhenti, termasuk layanan perbankan.
- Kerugian Finansial: Biaya tebusan yang besar dan kerugian akibat gangguan layanan.
Mengapa Sektor Perbankan Rentan?
Bank seperti BRI menjadi target utama ransomware karena mengelola data sensitif dan memiliki sistem yang kompleks.
Pelaku ransomware melihat institusi perbankan sebagai target bernilai tinggi, mengingat dampak yang dapat ditimbulkan jika layanan mereka terganggu. Selain itu:
- Data Nasabah: Informasi finansial pelanggan adalah aset berharga.
- Sistem yang Terintegrasi: Jaringan besar dengan banyak titik akses rentan terhadap serangan.
- Tekanan untuk Memulihkan Operasi: Bank sering kali merasa tertekan untuk segera memulihkan layanan, yang bisa mendorong mereka membayar tebusan.
Bagaimana Mencegah Ransomware?
Menghadapi ancaman ransomware, institusi seperti BRI harus memperkuat sistem keamanan mereka.
Berikut langkah-langkah pencegahan:
- Pembaruan Sistem: Pastikan semua perangkat lunak diperbarui secara berkala untuk menutup celah keamanan.
- Pelatihan Karyawan: Edukasi tentang phishing dan ancaman siber lainnya untuk mencegah infeksi awal.
- Backup Data: Rutin mencadangkan data penting ke lokasi yang aman.
- Firewall dan Antivirus: Gunakan alat keamanan siber yang kuat untuk mendeteksi dan memblokir malware.
- Respons Cepat: Miliki protokol respons insiden untuk meminimalkan dampak serangan.
Baca Juga: Cara Mencegah Ransomware Bashe yang Diduga Menyerang Bank BRI
Ransomware seperti Bashe yang diduga menyerang Bank BRI, adalah ancaman nyata bagi dunia digital, khususnya sektor perbankan.
Meski demikian, dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, dampak dari serangan ini dapat diminimalkan.
BRI sendiri telah memastikan bahwa data nasabah tetap aman dan layanan beroperasi normal, mencerminkan pentingnya kesiapan sistem keamanan siber dalam menghadapi ancaman semacam ini.