Sulseltimes.com Makassar, Rabu, 22/10/2025 – Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso mengajukan kritik terhadap kualitas air yang disalurkan PDAM kepada masyarakat Makassar.
Andi Hadi mengungkapkan masih terdapat banyak laporan dari warga terkait permasalahan air PDAM yang tidak memenuhi standar kelayakan pakai.
Berdasarkan hasil reses ke sejumlah kelurahan, Andi Hadi menemukan bukti nyata dari masyarakat yang menunjukkan sampel air yang mereka terima mengalami perubahan warna dan mengeluarkan bau tidak sedap, terutama pada malam hari.
- Anggota Komisi A DPRD Makassar mengingatkan pentingnya transparansi PDAM terkait biaya dan pajak air
- Masyarakat Makassar melaporkan air PDAM berubah keruh dan berbau pada malam hari
- Perbaikan pipa bocor dan percepatan akselerasi menjadi prioritas utama layanan PDAM
- Perumda Air Minum Kota Makassar menjelaskan fenomena air keruh berasal dari endapan pipa lama
- Sistem distribusi pipa PDAM Makassar masih menggunakan jaringan kuno yang belum lengkap blow off
Perbaikan Infrastruktur dan Akuntabilitas Publik Menjadi Fokus
“Kalau pagi jernih, tetapi malam sudah keruh dan berbau sedikit,” ujar Andi Hadi Ibrahim Baso saat ditemui di Kantor Perumnas, Rabu (22/10/2025).
Legislator dari fraksi PKS DPRD Makassar itu menganggap situasi tersebut perlu ditangani dengan serius oleh pengelola PDAM. Meski pihak PDAM telah mengidentifikasi adanya pipa yang bocor di beberapa titik distribusi, percepatan perbaikan infrastruktur menjadi hal yang tidak boleh tertunda.
“Kalau sudah ada pipa yang bocor, seharusnya sudah bisa ditetapkan waktu perbaikan dan percepatan pelaksanaan itu penting supaya masyarakat tidak terus-menerus menerima air PDAM yang tidak layak konsumsi,” tegasnya.
Selain aspek kualitas, Andi Hadi juga menyoroti persoalan administrasi pembayaran. Ia menerima keluhan dari sejumlah pelanggan PDAM mengenai ketidakjelasan perhitungan pajak dan tunggakan, ditambah tarif yang kerap tidak konsisten di lapangan. Transparansi dalam penentuan biaya layanan air menjadi kunci untuk membangun kepercayaan publik.
“Ketika masyarakat tertunggak satu hari, berapa jumlah pajaknya? PDAM harus menjelaskan itu secara gamblang supaya ada akuntabilitas publik,” katanya.
Menurut legislator ini, komunikasi terbuka mengenai besaran pajak dan biaya yang berlaku akan membantu masyarakat memahami struktur biaya PDAM secara utuh, sekaligus mengurangi potensi konflik dan ketidakpuasan pelanggan.
Klarifikasi Teknis dari Pengelola PDAM Makassar
Sebelum mendapat sorotan dari DPRD, Perumda Air Minum Kota Makassar telah memberikan klarifikasi mengenai fenomena air keruh dan berwarna hitam yang dialami sebagian pelanggan.
Kepala Bagian Distribusi dan Kehilangan Air (DKA) Perumda Air Minum Kota Makassar Rommy Arief Darianto menjelaskan bahwa kondisi air keruh bukan diakibatkan oleh penurunan kualitas air yang diproduksi di instalasi, melainkan merupakan permasalahan teknis yang terjadi di sistem distribusi pipa lama.
“Endapan kotoran akan terbawa ketika tekanan jaringan naik setelah pipa dikosongkan diberikan tekanan kembali. Ini murni permasalahan teknis yang sering terjadi setelah pekerjaan perbaikan kebocoran, bukan karena kualitas air produksi menurun,” jelas Rommy pada Senin (20/10/2025).
Proses pembersihan dan perbaikan pipa menyebabkan sistem distribusi dikosongkan agar pelaksanaan dapat berjalan optimal. Saat tekanan air dalam pipa dinormalisasi kembali setelah perbaikan, endapan kotoran yang menempel pada dinding pipa selama bertahun-tahun akan terlepas dan terbawa aliran air ke rumah pelanggan.
Tantangan terbesar PDAM Makassar saat ini adalah kondisi infrastruktur pipa yang sudah berusia puluhan tahun dan belum secara menyeluruh dilengkapi dengan perangkat blow off atau katup pembuangan. Ketiadaan katup pembuangan pada banyak titik jaringan membuat proses pembersihan endapan dalam pipa tidak dapat dilaksanakan secara berkala dan optimal.
Akibatnya, sejumlah wilayah distribusi tetap rentan mengalami gangguan kualitas air ketika sistem tekanan air dalam jaringan dinormalisasi ulang setelah pekerjaan perbaikan kebocoran selesai dilakukan.


















