banner DPRD Makassar 728x90
Berita

Wali Kota Makassar Ajak Warga Jaga Toleransi dan Tanam 1.000 Pohon Tabebuya

8
×

Wali Kota Makassar Ajak Warga Jaga Toleransi dan Tanam 1.000 Pohon Tabebuya

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Makassar tanam pohon tabebuya di Jalan Perintis Kemerdekaan 27 September 2025
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin ikut menanam pohon tabebuya dalam kegiatan GPIB di Jalan Perintis Kemerdekaan, Sabtu 27 September 2025 (dok ist).
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banner DPRD Makassar 728x90

Sulseltimes.com Makassar, Sabtu, 27/09/2025 — Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menghadiri aksi penanaman 1.000 pohon tabebuya yang digelar Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Ringkasnya…
  • Penanaman 1.000 pohon tabebuya di Jalan Perintis Kemerdekaan
  • Wali Kota Munafri ajak warga jaga toleransi dan lingkungan
  • RTH Makassar baru 11 persen, target minimal 30 persen
  • Sabtu 27 September 2025, Makassar
  • “Kalau satu juta penduduk menanam satu pohon, kita punya satu juta pohon,” ujar Munafri
Disclaimer: Ringkasan dibuat secara otomatis.

Kegiatan ini menjadi rangkaian Musyawarah Pelayanan GPIB Selselbara yang dijadwalkan berlangsung Oktober mendatang.

banner DPRD Makassar 728x90

“Pohon ini akan tumbuh hijau dan memberi kembali oksigen untuk kota,” kata Munafri, Sabtu, 27/09/2025.

Gerakan penghijauan dan toleransi antarumat

Munafri menekankan penghijauan bukan hanya mempercantik kota, tetapi juga menyeimbangkan ekosistem.

Ia menilai kegiatan GPIB ini simbol toleransi dan kepedulian lingkungan yang patut dicontoh.

“Kolaborasi ini wujud nyata toleransi yang harus dirawat bersama,” ujarnya.

Saat ini ruang terbuka hijau (RTH) di Makassar baru mencapai sekitar 11 persen dari target 30 persen sesuai amanat Undang-Undang.

Munafri mendorong gerakan kolektif, mulai dari sekolah hingga lingkungan rumah tangga.

“Setiap siswa SD dan SMP akan diwajibkan menanam minimal satu pohon,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan tantangan pengelolaan sampah. Dengan kapasitas TPA Tamangapa yang menampung 1.000–1.200 ton per hari, daya tampung hanya tersisa dua tahun.

Pemkot mewajibkan RT/RW memiliki sistem pengolahan mandiri seperti komposter, ekoenzim, maggot, atau biopori, serta menyiapkan kolaborasi CSR untuk penyediaan tempat sampah terpilah.

Dukungan lintas pihak dan simbol kebersamaan

Ketua Panitia Kristin Sinaga menegaskan penanaman tabebuya ini adalah kontribusi nyata umat Kristen bagi Makassar.

“Kami ingin mempercantik kota sekaligus menjaga keseimbangan lingkungannya,” ujarnya.

Kristin menyebut tabebuya dipilih karena tahan cuaca, menyerap polusi, dan memberi keindahan bunga warna-warni.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, Kepala DLH Helmy Budiman, GM Claro Makassar Anggiat Sinaga, dan pengurus GPIB.

Melinda menyampaikan dukungan penuh sejak tahap audiensi awal.

“Semangat kebersamaan ini menunjukkan Makassar adalah rumah bersama bagi semua warganya,” katanya.

Munafri menutup sambutannya dengan ajakan menjaga toleransi antarumat beragama serta merawat lingkungan.

“Kalau 1,4 juta penduduk Makassar menanam pohon, bayangkan seberapa hijau kota kita,” tandasnya.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
banner Pemerintah Kota Makassar 728x90
banner Dinas Penanaman Modal Makassar 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *