Sulseltimes.com Jakarta, 2 September 2025 — Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menegaskan pengemudi ojol yang bertemu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akhir pekan lalu bukan bagian dari serikat mereka.
Publik pun menyoroti kejanggalan dalam pertemuan itu, mulai dari tampilan hingga tutur kata para pengemudi.

- Ketua SPAI Lily Pujiati pastikan pengemudi yang bertemu Wapres Gibran bukan anggota serikat
- Lily hanya mengenal dua pengemudi Maxim, itupun bukan anggota SPAI
- Publik curiga ada kejanggalan dalam pertemuan, mulai dari jaket baru hingga diksi tidak lazim
- GoTo dan Maxim akui pengemudi yang hadir adalah mitra resmi aplikator
- Dialog dengan Wapres menuai pertanyaan apakah aspirasi benar-benar mewakili pengemudi lapangan
SPAI Tegaskan Bukan Anggota Serikat
Ketua SPAI, Lily Pujiati, menegaskan bahwa para pengemudi yang datang ke Istana Wakil Presiden pada Ahad (31/8) lalu tidak tercatat sebagai anggota serikat.
“Yang driver Maxim itu saya tahu dia driver. Kalau yang lain saya enggak kenal. Dan mereka bukan anggota SPAI,” kata Lily dikutip dari Tempo, Selasa (2/9/2025).
Ia menjelaskan, anggota serikat memiliki kartu resmi dan setiap agenda harus melalui koordinasi pusat maupun daerah.
“Kalau itu binaan aplikator, aspirasi yang mereka bawa bisa saja milik aplikator, bukan pekerja,” tambahnya.
Aspirasi BPJS dan Publik yang Curiga
Dari komunikasi pribadi dengan salah satu pengemudi Maxim, Lily mengetahui bahwa topik yang dibahas dengan Wapres adalah usulan BPJS Ketenagakerjaan gratis bagi ojol.
Namun pertemuan tersebut justru memicu tanda tanya publik.
Banyak warganet menyoroti tampilan pengemudi dengan jaket tampak baru, sepatu bermerek, hingga diksi yang dianggap terlalu rapi untuk seorang pekerja jalanan.
Salah satunya kalimat yang dikritisi adalah penggunaan kata “taruna” ketika seorang pengemudi berjaket Gojek mengaku telah mengedukasi masyarakat agar tidak ikut provokasi.
“Kami juga sudah memberikan edukasi kepada para taruna di wilayah masing-masing,” ucapnya dalam video unggahan akun @setwapres.ri.
Klarifikasi Aplikator
Perusahaan aplikator buru-buru memberi penjelasan.
Gojek melalui Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo, Ade Mulya, menyebut pengemudi bernama Mohamad Rahman Tohir alias Cang Rahman adalah mitra aktif sejak 2015.
“Aspirasi yang disampaikan murni dari mitra sendiri,” ujar Ade.
Maxim Indonesia juga membenarkan dua pengemudi yang hadir merupakan mitra resmi mereka.
“Pertemuan itu agenda resmi atas arahan Kantor Wakil Presiden. Kehadiran mitra adalah undangan resmi,” jelas Arkam Suprapto, Public Relations Specialist Maxim Indonesia.
Menurut Arkam, Maxim selalu menekankan pentingnya dialog damai ketimbang aksi jalanan yang berisiko.
Pertanyaan Publik: Siapa yang Sebenarnya Diwakili?
Meski aplikator menegaskan bahwa pengemudi yang hadir adalah mitra resmi, keraguan publik belum surut.
Pertanyaan besar tetap muncul, apakah mereka benar-benar membawa suara mayoritas pengemudi ojol yang selama ini bergulat dengan realitas keras di jalanan, ataukah hanya mewakili kepentingan perusahaan aplikator?
Pertemuan Wakil Presiden Gibran dengan pengemudi ojol akhir pekan lalu justru memunculkan kontroversi.
SPAI menegaskan mereka bukan anggota serikat, publik mencurigai ada kejanggalan, sementara aplikator memastikan kehadiran pengemudi adalah resmi.
Perdebatan ini masih menyisakan tanya, suara siapakah yang sebenarnya sampai ke telinga Wapres?