Sulseltimes.com Makassar, 12 September 2025 — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pemerintah pusat dan daerah bergerak cepat menangani dampak unjuk rasa akhir Agustus di Sulawesi Selatan.
Fokus utama mencakup rehabilitasi korban, rekonstruksi fasilitas yang rusak, serta dialog berkelanjutan dengan masyarakat.
- Rehabilitasi korban jiwa dan luka jadi prioritas
- Rekonstruksi aset rusak ditangani Pemda dan Kementerian PU
- Dialog dengan masyarakat ditekankan untuk cegah konflik berulang
- Presiden Prabowo beri atensi langsung pada penanganan korban
- Ekonomi Sulsel dinilai stabil, jadi modal jaga ketahanan sosial
Langkah Cepat Pasca Kerusuhan
Tito menegaskan, pengalaman kerusuhan sebelumnya harus jadi pelajaran penting. Forkopimda diminta kompak dalam pendekatan ke tokoh masyarakat sekaligus memperkuat deteksi dini potensi gangguan keamanan.
“Lebih baik mencegah daripada sudah terjadi. Untungnya kemarin bisa cepat diatasi meskipun ada korban,” ujar Tito saat kunjungan kerja di Makassar, Kamis (11/9/2025).
Ia menjelaskan tiga langkah penting usai kerusuhan adalah rehabilitasi korban, rekonstruksi fasilitas, dan dialog sosial. Presiden Prabowo, katanya, memberi perhatian serius pada korban jiwa dan yang masih dirawat.
Kerugian dan Rekonstruksi Aset Pemerintah
Berdasarkan data Kemendagri, kerusakan terjadi di sejumlah kantor pemerintahan. Di antaranya:
- Kejati Sulsel: satu Avanza, satu Xpander, pos jaga, ruang aspirasi, dan gardu listrik terbakar.
- DPRD Sulsel: menara kantor terbakar, satu Avanza, satu box ATM, pos jaga, tiga motor, dan ruang musala rusak.
- DPRD Kota Makassar: gedung dan beberapa kendaraan terbakar.
- DPRD Kota Palopo: mengalami perusakan.
Tito menyebut kerusakan ringan dapat ditangani Pemda, sementara kerusakan sedang hingga berat akan diambil alih Kementerian PUPR.
Ia memastikan rekonstruksi berjalan cepat.
“Kantor DPRD Provinsi maupun Kota Makassar akan ditangani langsung oleh PU, timnya sudah datang ke sini,” tegas Tito.
Dialog dan Stabilitas Ekonomi
Selain perbaikan fisik, Tito menekankan pentingnya program pro-rakyat seperti pembukaan lapangan kerja, dukungan bagi sektor swasta, serta pengendalian inflasi.
“Dialog-dialog terus dilakukan. Program yang pro rakyat dijalankan agar harga tetap terjangkau,” jelas Tito.
Ia juga mengapresiasi kondisi ekonomi Sulawesi Selatan yang relatif stabil, dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang dinilai baik.
Menurutnya, hal ini menjadi modal menjaga ketahanan sosial dan politik daerah.
Pasca unjuk rasa akhir Agustus, pemerintah pusat dan daerah menyiapkan langkah cepat seperti rehabilitasi korban, rekonstruksi aset, dan dialog sosial.
Tito Karnavian menegaskan seluruh proses mendapat atensi Presiden Prabowo, sementara stabilitas ekonomi Sulsel diyakini jadi fondasi pencegahan konflik berulang.
