Sulseltimes.com Makassar, Selasa, 14/10/2025 — Insiden pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar yang terjadi dalam aksi penyampaian aspirasi beberapa waktu lalu meninggalkan dampak luas bagi kota ini.
Peristiwa tersebut tidak hanya mencederai wajah demokrasi lokal.
Dampaknya juga merembet ke sektor pariwisata yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Kota Makassar.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyampaikan keprihatinan atas dampak berantai yang ditimbulkan dari insiden tersebut.
- Pembakaran Gedung DPRD Makassar berdampak ke pariwisata
- Wisatawan membatalkan kunjungan karena isu keamanan
- Hunian hotel di Makassar dilaporkan menurun drastis
- Pariwisata menjadi sektor unggulan ekonomi kota
- Pemulihan citra Makassar jadi fokus Dinas Pariwisata
Ia menilai kejadian itu telah memengaruhi persepsi publik terhadap keamanan dan kenyamanan Makassar sebagai destinasi wisata.
Menurutnya, citra kota menjadi faktor utama dalam keputusan wisatawan untuk berkunjung.
“Beberapa waktu lalu, saat terjadi penyampaian aspirasi yang berujung pada pembakaran gedung DPRD, kita menyaksikan bagaimana peristiwa itu mencoreng wajah demokrasi kita.
Namun yang lebih mengkhawatirkan, dampaknya menjalar ke sektor pariwisata,” ujar Achmad Hendra Hakamuddin.
Ia mengungkapkan bahwa sejumlah wisatawan memilih membatalkan rencana kunjungan ke Makassar.
Pembatalan datang dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
Hunian Hotel Turun dan Reservasi Dibatalkan
Dampak insiden tersebut dirasakan langsung oleh pelaku industri perhotelan.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Makassar melaporkan penurunan signifikan tingkat hunian hotel.
Selain itu, pembatalan reservasi terjadi dalam jumlah yang tidak sedikit.
“PHRI sudah melaporkan kepada kami bahwa kejadian kemarin sangat berdampak bagi pengusaha perhotelan.
Banyak tamu yang membatalkan kunjungan karena khawatir dengan situasi keamanan,” jelas Hendra.
Ia menilai kondisi tersebut menjadi pukulan berat bagi sektor perhotelan.
Padahal, sektor ini selama ini berperan besar menopang perputaran ekonomi Kota Makassar.
Pariwisata Sebagai Penopang Ekonomi Daerah
Hendra menjelaskan bahwa pariwisata merupakan satu dari tiga sektor unggulan di Kota Makassar.
Kota ini memiliki kekayaan alam, budaya, dan kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan.
Ribuan warga menggantungkan penghidupan dari sektor pariwisata.
Namun, peristiwa yang memunculkan rasa tidak aman dapat dengan cepat menggerus kepercayaan publik.
“Ketika pariwisata melambat, maka perputaran ekonomi juga ikut tersendat,” ujarnya.
Ia menyebut dampak tersebut tidak hanya dirasakan hotel dan restoran.
Pelaku UMKM, pemandu wisata, transportasi, hingga pekerja seni dan budaya turut terdampak.
Ajakan Jaga Kondusivitas dan Citra Kota
Achmad Hendra Hakamuddin menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga stabilitas dan citra positif Kota Makassar.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan suasana yang aman dan damai.
Menurutnya, rasa aman menjadi kunci utama dalam memulihkan kepercayaan wisatawan.
“Kota ini milik kita bersama.
Kalau kita tidak jaga, maka dampaknya akan dirasakan oleh semua pihak,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa sektor pariwisata sangat bergantung pada persepsi publik.
Karena itu, setiap tindakan yang menciptakan ketidakpastian akan berdampak panjang.
Strategi Pemulihan Pariwisata Makassar
Sebagai langkah pemulihan, Dinas Pariwisata Kota Makassar akan memperkuat promosi destinasi wisata.
Koordinasi dengan pelaku industri pariwisata juga akan ditingkatkan.
Selain itu, pemerintah daerah mendorong penyelenggaraan berbagai event positif.
Event tersebut diharapkan mampu mengangkat kembali citra Makassar di mata publik.
Dengan kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Makassar diharapkan dapat bangkit dari situasi ini.
Makassar ditargetkan kembali menjadi destinasi unggulan yang aman, nyaman, dan membanggakan.
Insiden pembakaran Gedung DPRD Makassar memberi dampak nyata terhadap sektor pariwisata.
Penurunan kunjungan dan hunian hotel menjadi sinyal penting bagi pemulihan ekonomi kota.
Dinas Pariwisata mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kondusivitas demi mengembalikan kepercayaan wisatawan.
