Berita

Dari Ilmu ke Aksi: UKM KPI Unhas Hadirkan Solusi Ekonomi untuk Desa

Avatar of sulseltimes
2
×

Dari Ilmu ke Aksi: UKM KPI Unhas Hadirkan Solusi Ekonomi untuk Desa

Sebarkan artikel ini
UKM KPI Unhas
Inisiatif mahasiswa UKM KPI Unhas menghadirkan pelatihan berbasis ilmu terapan untuk memperkuat daya saing UMKM lokal.
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banner DPRD Makassar

SULSELTIMES.COM – SOPPENG – Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali memperlihatkan peran aktifnya dalam pembangunan masyarakat. Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (UKM KPI), mereka menjalankan aksi nyata di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, dengan menghadirkan inovasi berbasis ilmu pengetahuan, Kamis (24/07/25).

Dalam rangkaian Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan Mahasiswa Unhas Berkarya (MAHAKARYA), Tim Sipatokkong dan Tim Mappadeceng UKM KPI mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah madu (patti) serta pengolahan dodol berbahan dasar pangi. Inovasi ini merupakan hasil riset mahasiswa yang dikembangkan sebagai upaya mendukung ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal.

“Melalui program ini, kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa bisa hadir langsung di tengah masyarakat, bukan hanya dengan teori, tetapi lewat aksi dan solusi nyata,” ungkap Nurul Dwi Peratiwi, Ketua Umum UKM KPI Unhas.

Ia menjelaskan bahwa bahan dasar lilin aromaterapi yang digunakan berasal dari patti, limbah dari produksi madu hutan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan. Dengan kreativitas mahasiswa, limbah tersebut kini memiliki nilai tambah dan potensi ekonomis bagi warga, terutama bagi pelaku UMKM.

Tak hanya mengajarkan cara produksi, mahasiswa juga memberikan pelatihan strategi pemasaran digital, desain kemasan yang menarik, dan teknik branding produk agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Respon masyarakat pun sangat positif. Ansari, salah satu pelaku UMKM madu lokal, mengaku mendapatkan wawasan baru dari pelatihan ini.

“Biasanya limbah madu hanya dibuang. Sekarang saya tahu bisa diubah menjadi lilin aromaterapi yang bisa dijual. Saya juga belajar promosi lewat media sosial,” ujarnya.

Senada dengan itu, Penjabat Kepala Dusun TeppoE, Arinal, mengapresiasi kehadiran mahasiswa yang membawa semangat baru bagi masyarakat.

“Mahasiswa UKM KPI Unhas bukan hanya datang mengajar, tapi benar-benar memberi inspirasi dan membuka pemikiran warga untuk melihat potensi yang selama ini terabaikan,” tutur Arinal.

Program ini menunjukkan komitmen UKM KPI Unhas dalam menggabungkan antara ilmu, inovasi, dan pengabdian. Mahasiswa hadir sebagai motor penggerak perubahan yang mampu menghadirkan solusi konkret dan memberdayakan masyarakat secara langsung.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *