Sulseltimes.com Sungguminasa, 27 Agustus 2025 — Pemkab Gowa menyerahkan Nota Keuangan dan Rancangan Perubahan APBD 2025 ke DPRD. Proyeksi pendapatan Rp 2,207 triliun dan belanja Rp 2,272 triliun.
PAD naik 20,1 persen atau sekitar Rp 51 miliar. Pemerintah menyiapkan Belanja Tidak Terduga Rp 25,8 miliar untuk respons darurat.
Selisih pendapatan–belanja sekitar Rp 65 miliar akan ditutup melalui skema pembiayaan daerah.
- Pendapatan Rp 2,207 T, belanja Rp 2,272 T
- PAD diproyeksikan naik 20,1% setara Rp 51 miliar
- BTT disiapkan Rp 25,8 miliar untuk kondisi darurat
- Fokus 2025: pemulihan ekonomi berkelanjutan dan penguatan SDM
Arah kebijakan dan angka APBD 2025
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menegaskan fokus 2025 pada pemulihan sosial ekonomi yang berkelanjutan, dengan penekanan pada penguatan sumber daya manusia. Hal itu disampaikan saat Rapat Paripurna DPRD Gowa, Selasa (26/8).
“Perubahan APBD 2025 mencatat proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp 2,207 triliun, atau naik 0,40 persen dari target sebelumnya. Sementara itu, belanja daerah diproyeksikan meningkat 2,25 persen menjadi Rp 2,272 triliun,” ujar Bupati Talenrang.
Menurut Bupati, komponen pendapatan menunjukkan tren positif.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) diproyeksikan naik 20,1 persen atau setara Rp 51 miliar. Kenaikan ini menjadi bukti bahwa upaya penguatan fiskal daerah mulai menunjukkan hasil,” jelasnya.
Pemerintah tetap menjaga efisiensi agar program prioritas berjalan optimal.
“Kami melakukan penyesuaian belanja modal seiring kebijakan penghematan anggaran nasional, namun tetap menjaga alokasi strategis. Selain itu, kami siapkan belanja tidak terduga Rp 25,8 miliar untuk memperkuat penanganan risiko darurat,” ungkapnya.
Komponen | Nilai | Catatan singkat |
---|---|---|
Pendapatan daerah | Rp 2,207 triliun | Naik 0,40% dari target sebelumnya |
Belanja daerah | Rp 2,272 triliun | Naik 2,25% |
Selisih (belanja–pendapatan) | ±Rp 65 miliar | Ditutup melalui pembiayaan daerah |
Kenaikan PAD | ±Rp 51 miliar | Setara 20,1% |
BTT | Rp 25,8 miliar | Untuk kedaruratan |
Prioritas program dan implikasi bagi warga
Bupati menegaskan APBD bukan sekadar angka, melainkan alat untuk memastikan layanan publik hadir dan berdampak.
“APBD adalah instrumen kunci untuk berakselerasi mewujudkan visi bersama menuju Gowa yang lebih maju. Semua kebijakan ini harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Tema pembangunan Gowa 2025 diarahkan pada pemulihan sosial ekonomi berkelanjutan dengan dukungan penguatan SDM, pemanfaatan infrastruktur, serta peningkatan daya saing.
Pemerintah menetapkan lima prioritas:
- peningkatan kualitas SDM,
- pertumbuhan ekonomi yang merata,
- penguatan infrastruktur,
- perlindungan sosial yang akurat,
- tata kelola pemerintahan yang akuntabel.
“Harapan kami, perubahan APBD 2025 ini merefleksikan kebutuhan masyarakat secara langsung. Kami ingin peningkatan pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, hingga daya saing tenaga kerja bisa menjadi pondasi pemulihan yang berkelanjutan,” tutupnya.
Dengan PAD yang membaik dan BTT yang memadai, ruang fiskal Gowa berpotensi lebih adaptif menghadapi ketidakpastian. Penataan belanja modal yang lebih selektif memberi sinyal fokus pada program dengan dampak cepat, seperti layanan dasar, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi lokal.
APBD Perubahan Gowa 2025 menempatkan SDM dan pemulihan ekonomi sebagai poros, dengan proyeksi pendapatan Rp 2,207 triliun dan belanja Rp 2,272 triliun.
PAD naik 20,1 persen menunjukkan penguatan fiskal, sementara BTT Rp 25,8 miliar disiapkan untuk respons cepat. Implementasi tepat sasaran menjadi kunci agar manfaat APBD terasa langsung bagi masyarakat.