Sulseltimes.com Makassar – Banjir parah di BTP Makassar. Hujan deras yang mengguyur wilayah Makassar pada Selasa malam, 11 Februari 2025, menyebabkan banjir besar di beberapa titik, termasuk kawasan BTP Blok J, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea.
Sejak pukul 22.00 WITA, air mulai merendam jalanan dan terus meningkat hingga menggenangi rumah-rumah warga sekitar.
Menurut warga setempat, Gilang (34), kondisi banjir semakin parah pada dini hari Rabu, 12 Februari 2025, sekitar pukul 03.00 WITA.
Pada saat itu, ketinggian air telah mencapai lutut dan terus naik hingga mencapai paha.
“Sekarang air sudah setinggi paha, dan barang-barang di rumah mulai mengapung,” ujar saat di wawancarai.
Berdasarkan penuturan Gilang, meskipun kondisi semakin buruk, sejumlah warga memutuskan untuk tetap bertahan di rumah mereka.
“Kami masih bertahan karena takut barang-barang hilang.
Di rumah saya ada anak kecil umur 7, 5, dan 3 tahun, jadi kondisinya cukup berat,” ungkapnya dengan suara cemas.
Selain kesulitan dalam mengamankan barang berharga, warga juga menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan air bersih dan makanan.
Air yang masuk ke dalam rumah mereka tampak keruh dan berwarna kuning, sementara akses ke pasar terhambat oleh genangan banjir yang semakin meluas.
“Biasanya ada penjual keliling, sekarang tidak ada. Kalau mau beli makanan harus ke pasar, tapi itu susah karena harus melewati banjir,” tambah Gilang.
Kondisi Semakin Sulit, Warga Butuh Bantuan Mendesak

Sampai saat ini, warga di kawasan BTP Blok J belum menerima bantuan apapun dari pemerintah atau instansi terkait.
Situasi yang semakin sulit memaksa warga untuk saling membantu satu sama lain, terutama dalam mengamankan barang-barang penting seperti kulkas dan motor dari kemungkinan terendam lebih dalam.
“Jalur sebenarnya aman, tapi kami butuh bantuan, terutama makanan dan tempat tinggal sementara. Di sini ada sekitar 12 anak kecil dan beberapa lansia,” ujar Gilang lagi.
Untuk sementara, sebagian warga memilih mengungsi ke masjid atau rumah tetangga yang tidak terdampak banjir.
Meski begitu, mereka tetap harus menghadapi kekhawatiran atas keamanan rumah mereka yang dekat dengan area persawahan, yang berpotensi menjadi sasaran pencurian.
Warga Memohon Bantuan Darurat
Kondisi ini benar-benar menjadi ujian berat bagi warga BTP, yang berharap ada bantuan segera, terutama untuk kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara.
“Kami sangat berharap ada bantuan segera. Di sini banyak anak kecil dan lansia yang membutuhkan perhatian,” tegas Gilang dengan penuh harap.
Sementara itu, pemda dan pihak terkait diharapkan segera turun tangan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Keberadaan bantuan yang cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis yang semakin memburuk di kawasan BTP Makassar.
Dalam menghadapi bencana banjir ini, koordinasi antar instansi, seperti BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinas Sosial Makassar, sangat diperlukan agar penyaluran bantuan bisa tepat sasaran, mengingat semakin banyaknya warga yang terisolasi dan membutuhkan pertolongan.
Banjir yang melanda BTP Makassar menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur drainase yang memadai dan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi bencana alam yang kerap terjadi di musim hujan.
Warga berharap agar peristiwa ini dapat mendorong pembenahan sistem penanggulangan bencana di kawasan tersebut.