SulSel Times
Politik

Elektabilitas Seto-Rezki Ancam Posisi Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024

24
×

Elektabilitas Seto-Rezki Ancam Posisi Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024

Sebarkan artikel ini
Survei Pilwalkot Makassar 2024 Update
Survei Pilwalkot Makassar 2024 Update Berdasarkan Lembaga Survey LSI

Sulseltimes.com Makassar, 21 November 2024 – Persaingan menuju Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024 semakin panas. Data survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan pasangan Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) mencatatkan lonjakan elektabilitas signifikan. Dengan tren kenaikan ini, pasangan SEHATI diprediksi mampu mengejar bahkan menyalip pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah MULIA) yang saat ini memimpin.

Hasil Survei LSI: SEHATI Mendekati MULIA

Survei yang dilakukan pada 10-16 November 2024 ini mengungkapkan angka elektabilitas terbaru untuk para calon:

  • MULIA (Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham): 34,6%
  • SEHATI (Andi Seto Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi): 29,5%
  • INIMI (Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi): 20,4%
  • AMAN (Amri Arsyid – Rahman Bando): 1,9%
  • Undecided Voters: 13,6%

Catatan: Data “undecided” merujuk pada pemilih yang belum memutuskan pilihan mereka atau tidak memberikan jawaban pasti mengenai pasangan calon yang akan mereka dukung dalam survei.

Peningkatan elektabilitas SEHATI sebesar 8,5% dalam waktu singkat menjadi perhatian banyak pihak. Pasangan ini dinilai berhasil memperkuat posisi mereka di berbagai lapisan masyarakat melalui strategi kampanye yang tepat sasaran.

Baca Juga: Persaingan Ketat Calon Walikota Makassar: Appi, Seto, dan Indira Bersaing Ketat, Siapa Teratas?

Pakar Nilai Dukungan Prabowo Beri Efek Domino

Lonjakan elektabilitas SEHATI tidak lepas dari pengaruh besar dukungan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Prabowo secara terbuka mengarahkan mesin partai untuk memenangkan pasangan ini, terutama melalui sosialisasi yang masif di wilayah urban dan pedesaan.

“Ini adalah efek domino dari soliditas mesin partai. Dukungan langsung dari Prabowo, ditambah dengan kerja keras tim SEHATI, menguatkan simpul-simpul relawan di tingkat lokal,” ujar Rizal Pauzi, Direktur Public Policy Network. Rizal juga mencatat peran Azikin Solthan, Ketua Gerindra Sulawesi Selatan, yang secara aktif memimpin konsolidasi di daerah-daerah kunci seperti Tamalanrea dan Panakkukang.

Selain pengaruh nasional, dukungan dari tokoh-tokoh lokal juga menjadi elemen penting di balik keberhasilan SEHATI. Nama-nama seperti Andi Rachmatika Dewi (Cicu) dan jaringan politik di Jeneponto, daerah asal Andi Seto, menjadi pendukung utama.

“Tokoh seperti Cicu berhasil menarik perhatian pemilih perempuan dan pemuda. Dia memainkan peran strategis dalam menarik massa yang sebelumnya memilih pasangan lain,” ungkap Ali Armunanto, pengamat politik dari Universitas Hasanuddin.

Bahkan, kampanye SEHATI dinilai lebih agresif dalam menjangkau pemilih undecided (belum memutuskan), yang jumlahnya masih cukup besar. Strategi ini melibatkan penggunaan media sosial, diskusi publik, dan forum komunitas untuk memperkenalkan program kerja mereka.

Sementara elektabilitas SEHATI naik, pasangan Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi (INIMI) justru mengalami penurunan. Pengamat komunikasi politik, Dr. Attock Suharto, menilai bahwa pengaruh Wali Kota Makassar Danny Pomanto, yang juga suami dari Indira Yusuf Ismail, mulai memudar.

“Danny Pomanto gagal mengamankan pengaruhnya di basis massa tradisionalnya. Ini berimbas langsung pada pasangan INIMI, yang kini berada di posisi ketiga dengan selisih yang cukup jauh,” ujar Attock.

Penurunan elektabilitas INIMI juga dikaitkan dengan kampanye yang dinilai kurang inovatif dan sulit bersaing dengan program-program pasangan lain yang lebih segar dan konkret.

Faktor-faktor Penentu Peningkatan Elektabilitas SEHATI

  1. Soliditas Koalisi Partai: Dukungan penuh dari Gerindra, Nasdem, PAN, dan PSI memberikan pijakan kuat bagi SEHATI.
  2. Program Unggulan: Pasangan ini menawarkan program berbasis teknologi untuk memperbaiki pelayanan publik di Makassar, yang mendapat respons positif dari kalangan milenial dan pekerja.
  3. Efektivitas Kampanye: Tim SEHATI memaksimalkan penggunaan media sosial untuk menjangkau pemilih muda, serta melibatkan komunitas lokal dalam setiap kegiatan politik.
  4. Strategi Door-to-Door: Pendekatan langsung kepada masyarakat di tingkat kelurahan membuat pasangan ini lebih mudah diterima oleh pemilih tradisional.

Walau masih unggul, posisi pasangan Appi-Aliyah (MULIA) kini berada dalam tekanan. Pakar politik menilai bahwa selisih elektabilitas 5,1% bukanlah angka yang aman, terutama dengan tren kenaikan SEHATI yang konsisten.

“Jika SEHATI mampu mempertahankan momentum hingga hari pencoblosan, mereka punya peluang besar untuk menyalip MULIA. Kuncinya ada pada pengelolaan logistik politik dan penguatan simpul relawan,” kata Ali Armunanto.

Appi-Aliyah juga dinilai mulai kehilangan daya tarik di kalangan pemilih muda, yang menganggap program pasangan ini kurang inovatif dibandingkan SEHATI.

Dengan waktu kurang dari seminggu menuju pencoblosan pada 27 November 2024, persaingan antara pasangan SEHATI dan MULIA dipastikan akan berlangsung sengit. Pasangan SEHATI telah membuktikan diri sebagai penantang serius dengan lonjakan elektabilitas yang tak terduga.

Namun, pasangan Appi-Aliyah masih memiliki keunggulan dari sisi pengalaman dan jaringan politik yang lebih luas. Hasil akhir Pilwalkot Makassar akan sangat ditentukan oleh strategi lapangan pada hari-hari terakhir kampanye, termasuk efektivitas dalam mengamankan suara pemilih mengambang.

Bagi masyarakat Makassar, Pilwalkot 2024 menjadi momen penting untuk memilih pemimpin yang mampu menghadirkan perubahan nyata. Apakah SEHATI akan mampu menggeser dominasi MULIA? Jawabannya akan segera terungkap dalam hitungan hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *