Sulsel Times Makassar, 31 Desember 2024 — Kasus sindikat produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah mengungkap metode dan karakteristik uang palsu yang beredar.
Uang palsu ini telah memicu kekhawatiran di tengah masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar.
Berikut adalah panduan lengkap untuk mengenali uang palsu buatan sindikat ini berdasarkan laporan resmi dan analisis Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Pengakuan Tersangka: Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Jalankan 19 Tahapan Produksi Canggih
1. Ciri Kertas Uang Palsu
Salah satu indikator utama untuk mengenali uang palsu adalah kualitas kertasnya. Uang palsu yang diproduksi sindikat ini menggunakan kertas yang berbeda dari uang asli. Beberapa ciri khasnya:
- Kertas terasa lebih licin atau kasar dibandingkan uang asli.
- Tidak memiliki serat khusus seperti yang ada pada uang asli Bank Indonesia.
Menurut BI, kertas uang asli memiliki tekstur unik yang sulit ditiru oleh sindikat pemalsuan.
2. Benang Pengaman Palsu
Sindikat ini berusaha meniru benang pengaman, namun kualitasnya jauh dari standar uang asli. Benang pengaman pada uang palsu:
- Tidak rata dan kadang warnanya terlihat buram.
- Kurang tajam jika dilihat dengan cahaya.
3. Cetakan dan Warna
Uang palsu buatan sindikat UIN Alauddin sering kali memiliki kekurangan dalam cetakan, seperti:
- Warna yang kurang tajam.
- Detail gambar yang buram, khususnya pada bagian logo atau lambang negara.
Hal ini membuat uang palsu lebih mudah dikenali jika dibandingkan dengan uang asli yang memiliki detail sangat jelas dan presisi.
4. Cetakan Timbul
Pada uang asli, terdapat bagian yang memiliki tekstur timbul, terutama pada angka nominal dan tulisan tertentu. Sindikat ini tidak mampu meniru teknik cetakan timbul, sehingga permukaan uang palsu terasa datar.
5. Metode 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang
BI mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan metode 3D dalam memeriksa uang:
- Dilihat: Perhatikan warna, detail gambar, dan benang pengaman.
- Diraba: Rasakan tekstur uang, terutama pada bagian cetakan timbul.
- Diterawang: Amati logo atau watermark uang asli saat diterawang ke arah cahaya.
Langkah Pencegahan
Untuk mencegah penyebaran uang palsu, Bank Indonesia dan pihak kepolisian menyarankan beberapa langkah:
- Periksa setiap uang tunai yang diterima dengan menerapkan metode 3D.
- Gunakan alat pendeteksi uang palsu, seperti sinar ultraviolet, untuk memastikan keaslian uang.
- Laporkan uang mencurigakan ke bank atau kepolisian setempat.
Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan, dalam pernyataannya menyebut bahwa sindikat ini mencoba mendistribusikan uang palsu ke pasar tradisional dan toko kecil di wilayah Makassar.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Jika menemukan uang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib,” ujarnya.
Dengan memahami ciri-ciri uang palsu dan menerapkan langkah pemeriksaan sederhana, masyarakat dapat melindungi diri dari kerugian akibat peredaran uang palsu.
Kasus ini juga menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu di tengah masyarakat.
Tetap waspada dan edukasi diri Anda serta lingkungan sekitar mengenai cara mengenali uang palsu.
Kerja sama antara masyarakat, lembaga keuangan, dan aparat hukum sangat penting untuk menekan peredaran uang palsu.