Sulsel Times Makassar, 27 Desember 2024 – Video mesum oknum polisi yang diduga melibatkan seorang perwira Polri dari jajaran Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial.
Video berdurasi lebih dari tiga menit tersebut menunjukkan seorang pria dan wanita melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria dalam video tersebut diduga adalah Ipda RN, seorang perwira polisi yang bertugas di Polres Maros, sementara pemeran wanita disebut-sebut sebagai istri seorang pengusaha ternama.
Kasus ini sontak mencoreng citra Korps Bhayangkara, dan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel langsung bertindak dengan memanggil dan menahan Ipda RN untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kronologi dan Pemeriksaan oleh Propam
Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendi, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan tegas terhadap Ipda RN.
Ia menyebut bahwa Ipda RN langsung ditempatkan dalam penahanan khusus (Patsus) di Mapolda Sulsel sejak Selasa, 24 Desember 2024, malam hari.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan dan malam itu juga kami langsung memutuskan untuk Patsus,” ujar Kombes Zulham kepada awak media.
Zulham juga mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan sementara, video tersebut direkam pada tahun 2019.
Hubungan tidak senonoh itu terjadi di sebuah ruangan antara Ipda RN dan seorang wanita yang diketahui berstatus istri sah dari seorang pengusaha.
“Kejadian ini sudah lama, sekitar tahun 2019, tetapi baru terungkap setelah video tersebut menyebar di media sosial baru-baru ini,” tambah Zulham.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyatakan bahwa selain memeriksa Ipda RN, Propam juga akan memanggil dan memeriksa pemeran wanita dalam video tersebut untuk melengkapi penyelidikan.
“Pemeran wanita juga akan diperiksa. Kami akan mendalami kebenaran dan kronologi dari kejadian ini,” jelas Didik.
Tanggapan Polda Sulsel dan Penegasan Kapolres Maros
Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung langkah cepat yang diambil Propam untuk menindak kasus ini.
“Yang bersangkutan saat ini telah dalam pemeriksaan Propam Polda Sulsel. Kami mendukung langkah tegas untuk menjaga nama baik institusi,” ungkap Douglas.
Polda Sulsel menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap pelanggaran kode etik dan perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh anggotanya.
“Kami tidak akan ragu memberikan sanksi tegas apabila terbukti bersalah. Kami ingin memastikan bahwa institusi ini tetap menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat,” tambah Kombes Zulham.
Detail Video Mesum Oknum Polisi yang Viral
Video mesum tersebut berdurasi 3 menit 58 detik dan menampilkan adegan tidak senonoh di sebuah ruangan tertutup.
Selain video utama, beredar juga sejumlah foto yang memperlihatkan Ipda RN bersama wanita berbeda dalam situasi serupa.
Informasi ini semakin memperkeruh citra Polri di mata publik.
Video tersebut telah tersebar luas di berbagai platform media sosial, termasuk grup WhatsApp, dan memicu kecaman dari berbagai pihak.
Publik mempertanyakan pengawasan dan kedisiplinan internal terhadap aparat penegak hukum.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan dua individu yang sudah berkeluarga.
Ipda RN yang seharusnya menjadi panutan justru terlibat dalam tindakan asusila, sementara wanita dalam video tersebut juga berada dalam sorotan karena statusnya sebagai istri pengusaha.
Bid Propam Polda Sulsel menegaskan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas.
“Kami akan memastikan bahwa penyelidikan dilakukan dengan transparan dan sesuai prosedur,” tegas Kombes Didik.
Kasus ini tidak hanya mencoreng institusi Polri tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya integritas dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum.
Kasus video mesum oknum polisi yang viral ini menambah daftar panjang pelanggaran etika yang melibatkan aparat penegak hukum.
Langkah tegas Propam Polda Sulsel dalam menangani kasus ini patut diapresiasi sebagai upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Dengan pemeriksaan mendalam terhadap semua pihak yang terlibat, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan.
Video mesum oknum polisi ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat dan penegakan aturan internal untuk memastikan institusi Polri tetap menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.