BeritaHukum & Peristiwa

Siapa Sosok ASS Bakal Calon Gubernur Sulsel yang Jadi DPO dalam Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar?

0
Barang Bukti Uang Palsu UIN Alauddin Makassar 20241223 072006 0000
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, 23 Desember 2024 — Siapa sosok ASS bakal calon gubernur tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar yang kini menjadi perhatian publik setelah ia ditetapkan sebagai buronan dalam kasus produksi dan peredaran uang palsu?.

ASS, yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha ternama dan mantan bakal calon Gubernur Sulsel, diduga menjadi penyandang dana utama sindikat ini.

Kasus yang melibatkan 17 tersangka lainnya ini terungkap melalui investigasi yang dipimpin oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, dengan jaringan operasi yang melibatkan akademisi hingga politisi.

Baca Juga: Daftar 17 Tersangka Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar

Kasus ini diungkap oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, dalam konferensi pers di Mapolres Gowa pada Kamis (19/12/2024).

Investigasi mengungkap peran kunci ASS dalam pembiayaan produksi uang palsu yang melibatkan jaringan luas, termasuk akademisi dan politisi.

Sosok ASS: Dari Bakal Calon Gubernur ke DPO

ASS, yang dikenal sebagai pengusaha berpengaruh di Sulsel, sempat didorong menjadi bakal calon gubernur untuk melawan skenario kotak kosong pada Pilkada 2024.

Namun, ia gagal mencalonkan diri karena tidak ada partai yang bersedia mendukungnya.

ASS juga diketahui memiliki hubungan dekat dengan seorang mantan perwira tinggi Polri asal Sulsel.

Keterlibatan ASS dalam sindikat ini semakin jelas setelah diketahui bahwa ia mendanai pembelian mesin cetak dan bahan baku lainnya.

Mesin cetak tersebut digunakan untuk memproduksi uang palsu dalam skala besar dan diamankan ke dalam kampus dengan persetujuan Andi Ibrahim.

Peran Andi Ibrahim dalam Sindikat Uang Palsu

Andi Ibrahim, seorang dosen sekaligus Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, memainkan peran penting dalam operasi ini.

Ia memberikan akses kepada sindikat untuk menggunakan fasilitas kampus sebagai lokasi produksi.

Polisi juga menemukan bahwa uang palsu telah diedarkan senilai total Rp150 juta sebelum sindikat ini dibongkar.

Kasus ini menuai kecaman publik, terutama karena melibatkan akademisi dan tokoh politik.

Institusi UIN Alauddin dan aparat keamanan diharapkan dapat menjaga integritas dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kapolda Sulsel menegaskan komitmen untuk menangkap semua pelaku yang terlibat, termasuk ASS.

Dengan ASS masih dalam status DPO, sok ASS bakal calon gubernur tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar terus menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat.

Baca Juga: Modus Licik Andi Ibrahim: Cara Mesin Pencetak Uang Palsu Diselundupkan ke UIN Alauddin Makassar

Peran sentralnya sebagai penyandang dana dalam sindikat ini menjadi fokus penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian.

Keberhasilan menangkap ASS dan dua buronan lainnya akan menjadi langkah signifikan dalam menuntaskan kasus yang mencoreng integritas akademisi dan politisi di Sulawesi Selatan.

Aparat diharapkan terus berkomitmen menegakkan hukum demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi terkait.

Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
Exit mobile version