BeritaNasional

Setelah 2 Tahun Pendam Sakit Hati, Yati Pesek Ungkap Luka Usai Diejek Gus Miftah

0
Setelah 2 Tahun Pendam Sakit Hati, Yati Pesek Ungkap Luka Usai Diejek Gus M_20241207_193319_0000
Yanti Pesek dan Gus Miftah doc istimewa.
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Jakarta, 7 Desember 2024 – Nama Gus Miftah atau Miftah Maulana kembali menjadi sorotan publik setelah video lama yang berisi ejekan terhadap pelawak senior Yati Pesek viral di media sosial.

Video tersebut diunggah di platform X pada Jumat (6/12/2024) dan langsung memicu perdebatan luas.

Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat berada di sebuah acara pertunjukan wayang dan melontarkan pernyataan yang dianggap merendahkan fisik Yati Pesek.

“Saya itu bersyukur Bude Yati ini jelek dan milih jadi sinden, kalau cantik jadi lonte,” ucap Gus Miftah di tengah gelak tawa penonton.

Meski candaan itu mengundang tawa di lokasi acara, namun bagi Yati Pesek, ucapan tersebut meninggalkan luka mendalam.

Setelah dua tahun memendam perasaan, Yati akhirnya angkat bicara dan mengungkapkan sakit hatinya.

Dalam unggahan melalui akun Instagram Erick Estrada, Yati Pesek menyampaikan keluh kesahnya melalui pesan suara.

Dengan nada sedih, Yati mengaku merasa sangat tersakiti oleh pernyataan tersebut, apalagi dirinya selama ini selalu menjaga perilaku baik sebagai seorang seniman.

Aku cuma diam, sebenarnya aku ya sakit hati banget. Aku kan sejak kecil jadi seniman sampai tua sangat menjaga gayaku, tidak asal-asalan. Aku di manapun harus menggunakan budi pekerti dan tata krama yang baik. Tapi kok aku sama Miftah dibilang seperti itu, disebut bajingan, dibilang lonte. Salahku apa?” ujar Yati Pesek penuh keprihatinan.

Erick Estrada, yang turut membagikan pesan Yati, menambahkan bahwa pelawak senior itu memendam rasa sakit selama dua tahun sebelum akhirnya berani mengungkapkannya.

Menanggapi polemik tersebut, Gus Miftah belum memberikan pernyataan resmi langsung kepada Yati Pesek.

Namun, ia menyebut telah berupaya menjangkau Yati melalui beberapa orang terdekatnya. Hingga saat ini, komunikasi langsung antara keduanya dikabarkan belum terjadi.

Rentetan Kontroversi Gus Miftah

Kasus ini bukan pertama kalinya Gus Miftah menuai kritik tajam dari publik.

Sebelumnya, ia juga mendapat kecaman saat melontarkan candaan yang dianggap menghina seorang penjual es teh dalam forum pengajian di Magelang.

Peristiwa tersebut memicu protes keras dari berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh publik.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Kritik Gus Miftah, Sebut Sikap Sombong Tidak Pantas

Tak hanya itu, tekanan publik semakin meningkat setelah muncul petisi daring di Change.org yang mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden.

Petisi tersebut mendapatkan dukungan luas dari masyarakat yang merasa pernyataan-pernyataan Gus Miftah tidak mencerminkan etika dan budi pekerti seorang tokoh publik.

Menanggapi berbagai tekanan dan kritik yang semakin kuat, Gus Miftah akhirnya resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai utusan khusus presiden pada Jumat, 6 Desember 2024.

Keputusan ini disebut sebagai langkah untuk meredakan kontroversi yang terus berkembang dan menjaga stabilitas kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Baca Juga: Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Usai Kontroversi Video Yang Mengejek Penjual Es Teh Goblok

Kasus yang menimpa Yati Pesek menjadi pengingat akan pentingnya menjaga etika dan budi pekerti dalam setiap ucapan, terutama bagi tokoh publik.

Perasaan tersakiti yang dialami Yati selama dua tahun mencerminkan dampak besar dari candaan yang tidak pantas.

Bagi banyak pihak, polemik ini menegaskan bahwa humor harus dibarengi dengan empati dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain.

Yati Pesek, dengan sikap bijaknya, mengingatkan bahwa menjaga tata krama dan budi pekerti adalah nilai yang tidak boleh ditinggalkan, baik dalam seni maupun kehidupan sehari-hari.

Aku selalu berusaha menjaga diri agar tidak menyakiti orang lain, jadi aku juga berharap diperlakukan dengan baik,” pungkas Yati Pesek dengan penuh harapan.

Kasus ini kini menjadi perhatian luas, tidak hanya bagi penggemar dunia hiburan, tetapi juga bagi masyarakat yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Dengan adanya peristiwa ini, publik semakin menuntut keteladanan dari para pemimpin opini dan tokoh publik dalam menjaga etika komunikasi mereka.

Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
Exit mobile version