BeritaHukum & Peristiwa

Pengakuan Tersangka: Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Jalankan 19 Tahapan Produksi Canggih

0
Pengakuan Tersangka Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Jalankan 19 Tahapan.
Pengakuan Tersangka Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Jalankan 19 Tahapan (doc ist).
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulsel Times Makassar, 1 Januari 2025 – Terungkapnya kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengungkapkan detail mencengangkan.

Operasi ilegal ini melibatkan 19 tahapan produksi untuk menghasilkan uang palsu berkualitas tinggi yang nyaris menyerupai uang asli.

Syahruna, tersangka sekaligus operator mesin pencetak uang palsu, mengungkapkan bahwa setiap tahapan harus dilalui dengan sempurna.

Jika ada kesalahan, uang palsu yang cacat akan langsung dibuang.

“Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang, semua harus lulus,” kata Syahruna dalam pengakuannya yang disampaikan melalui kanal YouTube tvOneNews, Selasa (31/12/2024).

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Cara Mengenali Uang Palsu Buatan UIN Alauddin Makassar

Peran Para Pelaku dan Lokasi Produksi

Pabrik ini diketahui dikoordinasikan oleh Dr. Andi Ibrahim, seorang dosen sekaligus Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Adapun Syahruna bertugas sebagai operator mesin, dengan dukungan dari Annar Sampetodin, seorang pengusaha asal Jalan Sunu, Makassar.

Lokasi produksi berada di lantai dua gedung perpustakaan kampus, lengkap dengan peredam suara untuk menghindari kecurigaan.

Aktivitas produksi dilakukan pada siang hari, antara pukul 11.00 hingga 17.00, untuk menyamarkan suara mesin yang digunakan.

“Dikasih peredam agar nggak kedengaran. Jendela semua ditutup,” jelas Syahruna.

Baca Juga: 10 Fakta Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Tahapan dan Teknologi Produksi

Produksi uang palsu dimulai dengan mencetak benang pengaman dan tanda air menggunakan mesin sablon, dilanjutkan dengan pencetakan ultraviolet (UV) dan magnetik agar mampu lolos dari deteksi mesin pendeteksi uang palsu.

Mesin pencetak uang yang digunakan didatangkan dari China seharga Rp 600 juta.

Mesin ini memiliki tingkat presisi tinggi, sehingga hasil cetakan sangat mendekati uang asli.

“Tingkat presisi lebih tinggi, lebih akurat. Cuma sayangnya saya belum sempat mahir untuk mempergunakan,” ungkap Syahruna.

Produksi dan Distribusi

Pada tahap awal, pabrik hanya memproduksi sekitar satu rim atau 500 lembar uang palsu.

Dalam waktu singkat, hasil produksi ini meningkat, menghasilkan sekitar Rp 100 juta dari 200 lembar uang palsu.

Bahan baku utama seperti kertas dan tinta didatangkan langsung dari China dan disimpan di gudang khusus di gedung perpustakaan.

Kaitan Uang Palsu dengan Pilkada 2024

Dalam pengakuannya, Syahruna menyebut adanya permintaan khusus untuk mencetak uang palsu yang akan digunakan dalam Pilkada 2024.

Namun, ia mengaku tidak terlibat secara langsung dalam rencana tersebut.

“Ada pesanan katanya berapa miliar untuk Pilkada. Saya tidak menanggapi begitu serius,” ujarnya.

Baca Juga: Ambisi Politik Terselubung di Balik Janji Annar ke Andi Ibrahim Terkait Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Motivasi dan Imbalan

Syahruna mengaku bergabung dalam operasi ini setelah dijanjikan mendapat bagian uang palsu.

Setiap sepuluh lembar uang palsu yang diproduksi, ia mendapat satu lembar sebagai imbalan.

Selain itu, ia juga dijanjikan akan diberikan tanah dan rumah oleh koordinator, Andi Ibrahim.

“Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah oleh Ibrahim,” tambahnya.

Seminggu sebelum kasus ini terbongkar, pabrik semakin meningkatkan produksi hingga melibatkan lembur malam hari.

Aktivitas ini dilakukan sesuai jam kerja kantor untuk menghindari kecurigaan dari petugas keamanan kampus.

Baca Juga: Sosok Syahruna Tersangka di Balik Produksi Uang Palsu Berkualitas Tinggi di UIN Alauddin Makassar

Hingga saat ini, polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat.

Operasi pabrik uang palsu ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait pentingnya pengawasan di lingkungan akademik.

Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan terorganisir yang berhasil diungkap di Makassar, dengan harapan aparat penegak hukum segera menyelesaikan proses penyidikan dan menjerat semua pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
Exit mobile version