Sulseltimes.com Makassar, 23 Desember 2024 – Andi Ibrahim, otak di balik sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil menyelundupkan mesin cetak uang palsu seberat dua ton ke dalam kampus dengan taktik liciknya.
Dalam rekonstruksi yang dilakukan oleh Polres Gowa di lokasi kampus, terungkap bagaimana Andi memanfaatkan papan untuk memindahkan mesin tersebut ke gedung perpustakaan tanpa menimbulkan kecurigaan.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa upaya mengangkat mesin itu oleh 25 personel polisi tidak berhasil karena beratnya.
Namun, dengan menggunakan papan, mesin tersebut dapat didorong masuk.
“Saat rekonstruksi, beberapa lantai pecah ketika mesin dimasukkan ke salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan,” ujar Reonald.
Di ruangan berukuran 2×4 meter persegi itu, Andi menyimpan mesin cetak dan memasang gipsum untuk meredam suara saat mesin beroperasi.
Jika ada yang mendengar suara samar-samar, Andi berdalih bahwa ia sedang mencetak buku, sehingga kecurigaan pun mereda.
“Para tersangka lebih leluasa karena tempatnya perpustakaan dan kecurigaan orang hilang karena menganggap mereka membuat buku,” tambah Reonald.
Baca Juga: Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Nyaris Tak Bisa Dibedakan dengan Asli
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, menambahkan bahwa mesin cetak berukuran besar itu dibawa para tersangka menggunakan forklift.
Saat memasukkan mesin ke kampus, Andi sempat ditanya oleh satpam setempat, namun ia mengaku bahwa mesin tersebut untuk mencetak buku dan akan disimpan di perpustakaan.
Selain itu, Andi juga memanfaatkan mobil dinas jenis Kijang Innova berpelat DD 1904 RW untuk mengangkut material pembuatan uang palsu.
“Mobil dinas itu digunakan Andi Ibrahim mengangkut material produksi uang palsu,” jelas Reonald. Mobil tersebut disita berkat koordinasi Polres Gowa dengan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis.
Dalam pengungkapan kasus ini, total ada 98 item barang bukti yang disita, termasuk mesin cetak, kertas palsu, CPU, uang palsu yang sudah dicetak, dan beberapa barang lainnya.
Sementara sebanyak 17 tersangka telah ditangkap, dengan tiga di antaranya masih buron.
Baca Juga: Daftar 17 Tersangka Kasus Uang Palsu UIN Alauddin Makassar
Salah satu tersangka adalah kepala perpustakaan UIN Alauddin Andi Ibrahim.
Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan masyarakat, mengingat modus operandi yang dilakukan di lingkungan kampus dengan memanfaatkan fasilitas pendidikan untuk kegiatan ilegal.
Pihak kampus telah menyatakan dukungannya terhadap upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian dalam mengungkap sindikat ini.