Sulseltimes.com, Makassar – Dalam upaya mempererat persatuan di tengah keberagaman, Keuskupan Agung Makassar melalui Komisi Kerawam-HAK (Hubungan Antaragama dan Kepercayaan) menggelar acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama yang dirangkaikan dengan dialog bertajuk “Mendaratkan Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.”
Acara yang berlangsung di Aula KAMS, Jl. M.H. Thamrin No. 5-7, Kota Makassar. Sabtu (15/3/2025). Kegiatan Ini menghadirkan berbagai organisasi kepemudaan lintas agama, majelis-majelis agama, perwakilan Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel dan FKUB Kota Makassar.
Sebagai wilayah dengan tingkat keberagaman yang tinggi, Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun harmoni sosial. Deklarasi Istiqlal 2024, yang menjadi topik utama dalam dialog ini, dipandang sebagai fondasi penting untuk memperkokoh nilai-nilai persaudaraan di tengah kompleksitas perbedaan keyakinan dan budaya.
Merajut Kebersamaan, Meneguhkan Toleransi
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, berbagai tokoh lintas agama menyampaikan pandangan serta harapan mereka terhadap upaya bersama dalam menjaga kedamaian dan mempererat tali persaudaraan.
Ketua Komisi Kerawam-HAK KAMS, Pastor Albert Arina, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah langkah konkret dalam membangun kebersamaan yang lebih erat.
“Deklarasi Istiqlal bukan hanya dokumen, tetapi sebuah komitmen bersama yang harus kita realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Agama memiliki peran besar dalam meredam konflik dan membangun jembatan perdamaian. Mari kita terus bergandengan tangan untuk menjaga harmoni di negeri ini,” ujarnya.
Senada dengan itu, H. Rusdi Idrus, Ketua PW Ansor Sulsel, menekankan bahwa keberagaman di Indonesia harus terus dijaga dengan semangat persaudaraan.
“Toleransi bukan hanya sekadar slogan, tetapi harus menjadi gaya hidup kita. Generasi muda harus lebih aktif menciptakan ruang-ruang dialog dan menyusun strategi baru untuk memperkokoh persatuan,” tegasnya.
Sementara itu, Heriwawan, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel, menyoroti tantangan era digital yang dapat berpengaruh terhadap keberagaman.
“Di era informasi ini, kita harus lebih cerdas dalam memanfaatkan media digital. Jangan sampai teknologi justru menjadi alat penyebaran kebencian. Kita harus menjadikan media sebagai sarana memperkuat toleransi dan menyebarkan pesan perdamaian,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Candra Guna Laksana, Ketua DPP Peradah Indonesia Sulsel, mengingatkan bahwa isu kemanusiaan dan lingkungan juga menjadi bagian dari keberagaman yang harus dijaga bersama.
“Dalam ajaran Hindu, keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan sangat penting. Keberagaman harus dirawat, bukan hanya dalam hubungan sosial, tetapi juga dalam menjaga lingkungan yang menjadi rumah kita bersama,” ungkapnya.
Dari perspektif Katolik, perwakilan Pemuda Katolik menekankan pentingnya kolaborasi lintas agama dalam menjawab tantangan zaman.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membangun solidaritas. Generasi muda harus lebih berani mengambil peran dalam merawat kerukunan dan menginisiasi gerakan yang memperkuat persaudaraan,” katanya.
Menuju Masa Depan Indonesia yang Lebih Harmonis
Semangat persatuan yang digaungkan dalam dialog ini menegaskan kembali komitmen para pemuka agama dan pemuda lintas iman untuk terus berperan aktif dalam menjaga harmoni sosial. Mereka sepakat bahwa kebersamaan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar retorika.
Harapannya, Sulawesi Selatan bisa menjadi model dalam menciptakan masyarakat yang damai, inklusif, dan toleran, serta menginspirasi daerah lain untuk melakukan langkah serupa.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang refleksi, tetapi juga momentum untuk merumuskan strategi konkret dalam merawat keberagaman sebagai kekuatan, bukan sebagai pemisah.
Sebagai bangsa yang dibangun di atas fondasi Bhinneka Tunggal Ika, menjaga persatuan adalah tugas bersama. Sebab dalam harmoni, kita menemukan makna sejati dari kebersamaan. (And)