Sulseltimes.com Makassar – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali turun ke jalan dalam aksi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ pada sore hari ini. Mereka memblokade satu ruas Jalan AP Pettarani yang mengarah ke Jalan Sultan Alauddin Makassar, menyebabkan kemacetan parah di area tersebut.
Pantauan di Lokasi
Akibatnya, pengendara yang menuju Jalan Sultan Alauddin terpaksa memutar arah, sementara kemacetan juga terjadi di Jalan Tol Layang yang turun di Pettarani.
Petugas kepolisian lalu lintas berusaha mengurai kemacetan dengan membuka satu lajur di ruas AP Pettarani menuju Jalan Urip Sumoharjo.
Namun, antrean panjang tetap terlihat, dengan pengendara harus menunggu giliran untuk melintas ke Jalan Sultan Alauddin.
Tuntutan Mahasiswa
Sementara itu, mahasiswa masih membakar ban bekas di tengah jalan sambil berorasi. Mereka menuntut pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada program makan bergizi gratis.
“Efisiensi anggaran hanya akan menyengsarakan masyarakat kecil. Kami meminta pemerintah segera membatalkan makan bergizi gratis,” ujar salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Aksi ‘Indonesia Gelap’ juga berlangsung di beberapa titik lain di Makassar.
Massa bergerak menuju kantor DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, dengan membawa berbagai spanduk dan poster yang menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat.
Untuk mengantisipasi potensi kericuhan, pihak kepolisian telah menyiagakan sekitar 1.200 personel di berbagai lokasi strategis di Makassar.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar, AKBP Darminto, menyatakan bahwa pengamanan dilakukan di 26 titik aksi yang tersebar di kota ini.
Koordinator aksi, Fadhil Musaffar, menyampaikan bahwa tujuan dari demonstrasi ini adalah untuk menuntut pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur efisiensi anggaran dan evaluasi program makan bergizi gratis.
“Kami menuntut pemerintah untuk segera membatalkan kebijakan yang merugikan masyarakat kecil,” tegas Fadhil.
Masyarakat sekitar menunjukkan reaksi beragam terhadap aksi ini. Beberapa mendukung tuntutan mahasiswa, sementara yang lain merasa terganggu dengan kemacetan yang ditimbulkan.
“Kami mendukung perjuangan mahasiswa, tapi kemacetan ini sangat mengganggu aktivitas kami,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Aksi ‘Indonesia Gelap’ yang digelar oleh mahasiswa UNM dan elemen lainnya di Makassar menunjukkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat.
Meskipun demikian, diharapkan semua pihak dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya demonstrasi.