Sulseltimes.com Makassar, 14 Desember 2024 — Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang menerima kunjungan kerja dari tim BPKAD Kota Bandar Lampung dan BPKAD Kota Makassar pada 11 November 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan diskusi mendalam terkait perencanaan dan penganggaran Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), serta pengelolaan kas daerah. Kolaborasi antar daerah ini menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan daerah di Indonesia.
Sinergi Antar Daerah untuk Meningkatkan Tata Kelola Keuangan
Sekretaris BPKAD Kota Semarang, Iswady, SE, M.Si, menyambut dengan hangat kunjungan kerja dari tim BPKAD Bandar Lampung dan Makassar.
Iswady mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama dari pertemuan ini adalah untuk memperkuat kapasitas pengelolaan keuangan daerah melalui penggunaan teknologi dan sistem informasi yang terintegrasi.
Diskusi yang dilakukan mencakup pengembangan dan penerapan SIPD, yang diharapkan dapat mempercepat proses penganggaran dan memudahkan pengawasan terhadap alokasi serta penggunaan anggaran daerah.
Iswady menekankan pentingnya kerjasama antar daerah dalam mewujudkan tata kelola yang lebih baik.
“Kami berharap kolaborasi ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah daerah bisa menghasilkan inovasi yang bermanfaat, khususnya dalam pengelolaan keuangan daerah yang lebih transparan dan akuntabel,” ujar Iswady.
Pentingnya Inovasi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Salah satu aspek yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah pengelolaan kas daerah yang lebih efektif.
BPKAD Kota Makassar, yang dikenal dengan keberhasilan dalam penerapan sistem e-budgeting, memaparkan berbagai inovasi yang telah mereka terapkan dalam mengelola kas daerah secara real-time.
“Sistem pengelolaan keuangan yang terintegrasi akan memungkinkan kita untuk memonitor dan mengendalikan aliran kas daerah secara lebih cepat dan tepat,” ujar Kepala BPKAD Makassar, Muh Dahlan.
Kota Bandar Lampung, yang juga mengalami kemajuan dalam pengelolaan keuangan, berbagi pengalaman dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung transparansi anggaran daerah.
“Melalui SIPD dan integrasi dengan sistem lainnya, kami dapat lebih mudah memonitor alokasi anggaran dan memastikan bahwa setiap anggaran yang digunakan tepat sasaran,” ujar Kepala BPKAD Bandar Lampung.
Diskusi lebih lanjut menyoroti pentingnya pengelolaan kas daerah yang efisien. Dalam hal ini, ketiga kota sepakat bahwa pengelolaan kas yang baik tidak hanya membantu dalam menjaga kestabilan keuangan daerah, tetapi juga mempermudah dalam merencanakan kebijakan anggaran yang lebih tepat.
Selain itu, pengelolaan kas yang efisien dapat menghindari pemborosan dan meminimalkan risiko penyelewengan dana.
Kota Makassar, misalnya, sudah memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pengelolaan kas daerah melalui aplikasi yang memungkinkan real-time reporting dan monitoring penggunaan anggaran di berbagai sektor.
Aplikasi ini membantu memudahkan evaluasi dan memastikan setiap transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BPKAD Semarang, Bandar Lampung, dan Makassar berharap bahwa kolaborasi ini dapat berlanjut dan menghasilkan kebijakan serta sistem yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan daerah.
Diskusi tersebut juga membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain dalam menerapkan inovasi terbaru dalam pengelolaan keuangan.
Pihak BPKAD Kota Semarang menyatakan harapannya agar kerjasama ini tidak hanya berhenti pada konsultasi, tetapi juga berkembang menjadi program pelatihan bersama yang dapat meningkatkan kapasitas pegawai pemerintah daerah dalam hal perencanaan dan penganggaran yang berbasis teknologi.
“Semoga sinergi ini menginspirasi inovasi-inovasi baru dalam pelayanan publik dan dapat mempercepat proses transformasi pengelolaan keuangan di masing-masing daerah,” tutup Iswady.
Kolaborasi antara BPKAD Kota Semarang, Bandar Lampung, dan Makassar merupakan langkah maju dalam memperkuat tata kelola keuangan daerah di Indonesia.
Melalui pemanfaatan teknologi dan sistem yang lebih terintegrasi, ketiga kota ini berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah, yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan adanya diskusi dan kolaborasi ini, diharapkan berbagai daerah di Indonesia bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menciptakan pengelolaan keuangan yang lebih baik, yang juga akan memberikan dampak positif dalam pelayanan publik yang lebih berkualitas.