Sulseltimes.com – Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Sebuah truk bermuatan galon air mengalami rem blong dan menghantam kendaraan yang tengah mengantre transaksi e-Toll, menyebabkan delapan orang tewas dan sebelas lainnya luka-luka.
Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Ciawi
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo menjelaskan bahwa insiden bermula ketika truk tronton yang membawa muatan galon air mineral melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.
Saat tiba di Gerbang Tol Ciawi 2, truk mengalami kegagalan fungsi pengereman sehingga melaju tak terkendali dan menghantam kendaraan di depannya.
“Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi di gerbang tol,” ujar Kombes Eko Prasetyo kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).
Akibat tabrakan beruntun ini, enam kendaraan mengalami kerusakan parah, dengan tiga di antaranya terbakar hebat.
Mobil-mobil yang terbakar meliputi truk pengangkut galon serta dua unit Toyota Avanza.
“Sopir truk selamat, namun belum sadar dan masih dalam perawatan medis,” ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota, Kompol Yudiono.
Detik-Detik Mencekam: Kesaksian Korban
Sugiarti (48), salah satu korban selamat, menceritakan momen mengerikan saat kecelakaan terjadi.
Ia dan suaminya, Yana Mulyana, berada di dalam mobil yang sedang mengantre pembayaran e-Toll ketika kartu elektronik mereka mengalami gangguan.
“Kartu e-Toll suami saya enggak bisa dipakai, terus nanya ke bapak satpam, katanya nanti tunggu yang belakang, suami saya turun mau minta tolong ke mobil yang belakang,” ujar Sugiarti.
Tak disangka, saat Yana berdiri di luar kendaraan, truk besar melaju kencang dan menghantam kendaraan mereka.
“Saya enggak tahu ada berapa mobil, sadar-sadar itu sudah kebakar yang pinggir,” lanjutnya dengan suara bergetar.
Akibat kecelakaan itu, Yana Mulyana tewas di tempat, sementara Sugiarti mengalami luka di kepala dan tangan.
Anak mereka yang masih berusia 3,5 tahun juga terluka dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Ciawi.
Evakuasi Korban
Setelah insiden mengerikan ini, tim penyelamat dari kepolisian dan petugas tol segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Delapan korban meninggal dunia langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Ciawi, sementara sebelas korban luka-luka mendapatkan perawatan medis.
“Jadi total korban ada 19 orang, dengan rincian delapan meninggal dunia dan sebelas luka-luka,” kata Kombes Eko.
Sebagian korban mengalami luka bakar akibat terjebak di dalam kendaraan yang terbakar, sementara yang lain mengalami luka benturan akibat tabrakan keras.
Kecelakaan ini menyebabkan kemacetan panjang di sekitar Gerbang Tol Ciawi 2.
Beberapa gardu tol harus ditutup sementara untuk proses evakuasi dan pendinginan area kebakaran.
“Kami pastikan gerbang tol sudah kembali dibuka, tetapi layanan di Gardu 07, 05, 03, dan 01 masih ditutup sementara,” jelas Yudiono.
Petugas juga melakukan rekayasa lalu lintas agar kendaraan yang mengarah ke Jakarta dapat dialihkan ke jalur alternatif.
Penyelidikan dan Tanggung Jawab Hukum
Pihak kepolisian telah mengamankan sopir truk untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Meski masih belum sadar, nantinya sopir akan dimintai keterangan terkait kondisi truk sebelum kecelakaan terjadi.
“Masih akan kami dalami apakah ada unsur kelalaian dari sopir atau perusahaan pengangkut terkait kondisi kendaraan,” tambah Eko Prasetyo.
Sementara itu, Dinas Perhubungan dan Jasa Marga juga dilibatkan dalam investigasi untuk mengetahui apakah ada pelanggaran standar operasional dalam perawatan kendaraan berat yang melintas di tol.
Insiden ini kembali menjadi peringatan bagi pengusaha angkutan barang untuk memastikan kendaraan mereka dalam kondisi layak sebelum beroperasi.
“Kami mengimbau agar setiap kendaraan berat melakukan pemeriksaan rutin terhadap sistem pengereman dan kelayakan mesin sebelum digunakan, terutama saat melewati jalan tol yang padat kendaraan,” ujar perwakilan Jasa Marga.
Kecelakaan akibat rem blong sering terjadi di jalan tol, terutama yang memiliki medan menurun seperti di kawasan Bogor dan Puncak.
Untuk itu, pihak berwenang akan mengevaluasi aturan keselamatan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Kecelakaan maut di Tol Ciawi ini menambah daftar panjang insiden fatal akibat rem blong.
Delapan nyawa melayang dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi yang menyayat hati ini.
Dengan penyelidikan yang terus berjalan, harapannya ada solusi konkret agar kecelakaan serupa tak lagi terjadi.
Masyarakat juga berharap agar pemerintah dan pengelola jalan tol lebih ketat dalam pengawasan kendaraan berat demi keselamatan bersama.