Nasional

Kapolri Maksimalkan Hukuman untuk Bandar Narkoba

0
Kapolri Maksimalkan Hukuman untuk Bandar Narkoba
Kapolri Listyo Sigit Prabowo doc istimewa
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Jakarta, 7 Desember 2024 – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen aparat penegak hukum dalam memberikan hukuman maksimal kepada bandar dan pengedar narkoba.

Pernyataan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang memasukkan pemberantasan narkoba sebagai salah satu program prioritas dalam Asta Cita.

“Kita sepakat untuk memberikan hukuman maksimal kepada semua pengedar dan bandar yang tertangkap,” tegas Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (5/12/2024).

Operasi Satu Bulan: Ribuan Kasus Terungkap

Sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden, pemerintah telah membentuk Desk Pemberantasan Narkoba di bawah koordinasi Menko Polhukam Budi Gunawan, dengan Kapolri bertindak sebagai ketua.

Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, desk ini berhasil mengungkap:

  • 3.680 kasus narkoba,
  • 3.965 tersangka ditangkap,
  • Barang bukti senilai total Rp 2,88 triliun disita.

Barang bukti yang berhasil diamankan mencakup 1,19 ton sabu, 1,19 ton ganja, serta 370.868 butir ekstasi.

Selain itu, aparat juga menyita aset senilai Rp 1,05 miliar yang terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Penyitaan aset ini menjadi strategi untuk melumpuhkan kekuatan ekonomi jaringan narkoba dan memberikan efek jera.

Transformasi Kampung Narkoba dan Penanganan di Lapas

Polri mencatat lebih dari 291 kampung narkoba tersebar di berbagai wilayah.

Dari jumlah tersebut, 90 kampung telah dijadikan fokus utama untuk ditransformasi menjadi kampung bebas narkoba melalui program edukasi dan penyuluhan.

Langkah ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat untuk keluar dari lingkaran peredaran narkoba.

Kapolri juga menyoroti pentingnya pengawasan di lembaga pemasyarakatan (lapas), yang kerap menjadi pusat kendali peredaran narkoba.

Bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM, Polri memastikan bandar narkoba akan ditempatkan di sel berpengamanan super maksimum.

“Kami sepakat pelaku pengedar narkoba akan ditempatkan di fasilitas super-maximum security. Ini untuk memotong potensi jual beli narkoba yang selama ini dikendalikan dari dalam lapas,” tegas Jenderal Listyo.

Rehabilitasi Pengguna Narkoba dan Pengawasan Tempat Hiburan

Selain penindakan keras terhadap bandar, Kapolri menekankan pentingnya rehabilitasi bagi pengguna narkoba sebagai upaya mengurangi beban narapidana dan memberi solusi jangka panjang.

Baca Juga: Kapolri Tegaskan Tempat Hiburan Wajib Pasang Stiker Anti-Narkoba atau Tutup Izin

Pemerintah mendorong setiap pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran pembangunan fasilitas rehabilitasi yang lebih memadai.

Di sisi lain, pengawasan juga diperketat di tempat-tempat hiburan seperti kafe dan restoran.

Kapolri mewajibkan tempat-tempat tersebut memasang stiker anti-narkoba sebagai simbol dukungan terhadap kampanye pemberantasan narkoba.

Jika ada pelanggaran, sanksi tegas seperti pencabutan izin usaha hingga proses hukum akan diterapkan.

“Rehabilitasi menjadi solusi utama untuk mengurangi jumlah pengguna narkoba. Kami juga meminta kerja sama dari sektor swasta dan masyarakat agar program ini berjalan efektif,” ujar Kapolri.

Sebagai strategi tambahan, pemerintah berencana merekrut artis dan influencer yang pernah terlibat penyalahgunaan narkoba sebagai duta anti-narkoba.

Peran mereka diharapkan dapat menyampaikan edukasi terkait bahaya narkoba, khususnya kepada generasi muda.

“Langkah ini tidak hanya menekan angka penyalahgunaan, tetapi juga menyelamatkan hingga 10 juta masyarakat dari ancaman narkoba,” ujar Listyo Sigit.

Kapolri menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah komitmen bersama untuk menyelamatkan masa depan generasi muda Indonesia.

Dengan operasi menyeluruh, pengawasan ketat, dan kolaborasi lintas sektor, Polri optimis Indonesia bisa terbebas dari cengkeraman narkoba.

“Bapak Presiden sangat serius memastikan bahwa peredaran narkoba dapat diberantas dari hulu hingga hilir. Ini adalah komitmen bersama demi masa depan generasi muda,” tutup Kapolri.

Melalui berbagai strategi ini, Polri berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman, bebas narkoba, dan sehat bagi masyarakat Indonesia.

Dengan langkah tegas dan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, perang melawan narkoba bukan sekadar retorika, melainkan langkah konkret untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
Exit mobile version