BeritaPolitik

Jago di Pemilu Legislatif 2024, 4 Mantan Legislator Tumbang di Pilkada Sulsel 2024

0
Mundur dari parlemen, Namun Kalah di Pilkada Serentak 2024
doc ist
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, 3 Desember 2024 – Empat politisi yang sebelumnya sukses mengamankan kursi legislatif dalam Pemilu 2024 kini harus menghadapi kenyataan pahit setelah gagal dalam pencalonan mereka di Pilkada Serentak 2024.

Meskipun berhasil memenangi Pemilu Legislatif pada 14 Februari 2024, keputusan mereka untuk mundur dari parlemen dan beralih ke dunia politik lokal berakhir tanpa hasil gemilang.

Keempat politisi tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai “jago” di Pemilu Legislatif, kini harus menerima kekalahan pahit di Pilkada yang mereka ikuti.

Muhammad Fauzi, yang terpilih kembali sebagai anggota DPR RI untuk periode ketiga, menjadi salah satu contoh nyata. Fauzi, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan, memilih untuk mundur dari Senayan demi berkompetisi dalam Pilkada Luwu Utara sebagai calon bupati.

Namun, harapannya untuk mengulang kesuksesan politiknya kandas di tengah jalan.

Tidak jauh berbeda, Rezki Mulfiati Lutfi, yang juga berhasil meraih kursi di DPRD Sulsel pada Pemilu 2024, mengambil langkah serupa dengan memutuskan mundur dari DPRD dan mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Makassar.

Mulfiati, yang berpasangan dengan politisi Gerindra Andi Seto Gadhista Asapa, gagal meraih dukungan mayoritas pemilih dalam pilkada ini. Mereka harus puas berada di posisi kedua, dengan perolehan suara sebesar 28%, jauh di belakang pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham yang berhasil meraih 54,6% suara dalam hitung cepat yang dilakukan oleh Polimetrik Indonesia.

Selanjutnya, Ady Ansar, yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel pada Pemilu 2024, juga memutuskan untuk mundur dari jabatannya untuk maju dalam Pilkada Selayar sebagai calon bupati.

Namun, meskipun memiliki basis dukungan yang kuat di daerah tersebut, Ansar tidak mampu mengalahkan lawannya, yang lebih didukung oleh konstelasi politik lokal yang lebih solid.

Sama halnya dengan Muzayyin Arif, mantan Wakil Ketua IV DPRD Sulsel yang memilih mundur dari parlemen setelah terpilih kembali pada Pemilu 2024.

Muzayyin maju sebagai calon Bupati Sinjai, namun kembali gagal meraih kemenangan di pilkada tersebut. Sebelumnya, ia telah berhasil memperoleh suara terbanyak di dapilnya yang meliputi Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare.

Keputusan mereka untuk beralih dari legislatif ke eksekutif ternyata tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Meskipun mampu meraih posisi legislatif yang baik di Pemilu 2024, kenyataan politik lokal memberikan tantangan yang lebih berat.

Bahkan, meskipun mendapat dukungan kuat dari partai dan tim pemenangan, mereka harus menghadapi kompetisi yang lebih ketat dalam perebutan kursi kepala daerah.

Baca Juga: Mundur dari Parlemen, Namun Kalah di Pilkada Serentak 2024

Hasil Pilkada Makassar

Dalam konteks Pilkada Makassar, hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis oleh lembaga survei Polimetrik Indonesia pada 27 November 2024 menunjukkan kemenangan telak bagi pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham dengan perolehan suara 54,6%.

Sementara itu, pasangan Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi berada di posisi kedua dengan 28%. Pasangan Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi meraih 13,7%, sedangkan pasangan Amri Arsyid-Rahman Bando hanya mendapat 3,7%.

Data tersebut diambil dari sampel 759 TPS yang tersebar di seluruh kecamatan di Makassar.

Dalam deklarasi kemenangan yang digelar di Posko Induk MULIA di Jl. AP Pettarani, Aliyah Mustika Ilham menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Makassar yang telah memberikan dukungannya.

“Ini adalah kemenangan rakyat, kemenangan kita bersama,” kata Aliyah dengan penuh semangat.

Sementara Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan bukti komitmen mereka untuk bekerja keras demi masyarakat Makassar.

Ia menambahkan bahwa setelah dilantik, pasangan ini akan segera merealisasikan visi dan misi yang telah dijanjikan selama masa kampanye.

Dengan mundurnya keempat politisi tersebut dari kursi legislatif untuk bertarung dalam Pilkada 2024, dan kegagalan mereka meraih posisi eksekutif, ini menjadi pelajaran berharga tentang dinamika politik lokal yang sering kali tak terduga.

Sebagai catatan, Pemilu Legislatif dan Pilkada yang berlangsung bersamaan pada tahun 2024 memang memberikan tantangan tersendiri, dengan banyak politisi yang harus memilih prioritas di antara keduanya.

Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
Exit mobile version