Berita

Banjir di Antang Makassar Makin Parah, Ketinggian Air Capai Atap Rumah Warga

9
Banjir di Antang Makassar Makin Parah, Ketinggian Air Capai Atap Rumah Warga
Foto kondisi banjir di Antang kota Makassar
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar – Banjir yang melanda wilayah Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, terus memburuk dengan ketinggian air mencapai hampir atap rumah warga.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Selasa (11/2/2025) malam menyebabkan ribuan rumah terendam air, terutama di Blok 8 dan Blok 10 Antang.

Warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara tim evakuasi terus berupaya mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumah mereka.

Berdasarkan pantauan Sulseltimes.com di lokasi pada Rabu (12/2/2025), air menggenangi pemukiman warga dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 2 meter.

Banyak rumah yang terendam, bahkan di beberapa titik air hampir mencapai atap rumah.

Warga yang masih bertahan tampak berusaha menyelamatkan barang-barang berharga, sementara sebagian lainnya telah mengungsi ke rumah kerabat atau ke posko darurat yang disiapkan BPBD Kota Makassar.

Dampak Banjir dan Kesulitan Warga

Foto kondisi banjir di Antang kota Makassar

Kondisi banjir yang semakin parah membuat warga panik dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ati, seorang ibu rumah tangga di Blok 10 Antang, hanya bisa pasrah melihat rumahnya yang kembali terendam banjir.

Ia mengungkapkan bahwa banjir kali ini lebih parah dibandingkan banjir Desember kemarin.

“Parah sekali kodong, karena habis semua barang-barang ku terendam banjir. Tidak surut-surut ini air sama sekali,” ujar Ati dengan nada sedih.

Begitu juga dengan Zaki, warga yang sudah tinggal di Antang sejak kecil, mengungkapkan bahwa banjir di wilayah ini sudah menjadi peristiwa yang hampir terjadi setiap tahun.

“Setiap tahun pasti banjir begini. Blok 8 terus ke Blok 10, hampir mi semua wilayah antang terendam banjir,” ujar Zaki.

Selain rumah-rumah warga yang terendam, akses jalan di beberapa titik juga lumpuh akibat tingginya genangan air.

Warga kesulitan mendapatkan makanan dan air bersih, sementara listrik di beberapa rumah mulai dipadamkan untuk mencegah korsleting listrik.

Upaya Evakuasi oleh BPBD dan Tim Gabungan

Melihat kondisi yang semakin memburuk, BPBD Kota Makassar, dibantu oleh TNI, Polairud Polda Sulsel, dan Dinas Kesehatan Kota Makassar, terus melakukan evakuasi terhadap warga yang masih terjebak di rumah mereka.

Staf BPBD Kota Makassar, Nur, mengatakan bahwa hingga saat ini masih ada warga yang memilih bertahan di lantai dua rumahnya.

“Masih ada warga yang berada di lantai dua rumahnya, sementara evakuasi terus kami lakukan,” ujar Nur.

Menurut Nur, sekitar 25 personel BPBD telah dikerahkan di posko yang didirikan di Blok 8 Antang.

Selain itu, sejumlah perahu karet sudah disiapkan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Ambulans dari Dinas Kesehatan Kota Makassar juga disiagakan di beberapa titik untuk memberikan pertolongan bagi warga yang membutuhkan perawatan medis.

Selain evakuasi, tim gabungan juga terus memantau daerah terdampak dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak.

Penyebab Banjir dan Peringatan BMKG


Banjir di Antang bukan hanya disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur selama dua hari terakhir, tetapi juga diperburuk oleh meluapnya Bendungan Nipa-Nipa, yang airnya mengalir ke wilayah Antang.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga, Ahyar (22), yang mengatakan bahwa kondisi banjir semakin parah sejak bendungan mulai meluap.

“Meluap juga Bendungan Nipa-Nipa. Airnya lari ke sini, makanya makin tinggi,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan yang berlaku mulai 12 hingga 14 Februari 2025.

BMKG memperingatkan bahwa curah hujan tinggi disertai angin kencang dapat meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar.

“Jaga keselamatan, hindari wilayah rawan banjir dan longsor. Pastikan semua saluran air bebas dari hambatan dan tetap mengikuti perkembangan cuaca dari sumber yang resmi,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Harapan Warga dan Tindakan Pemerintah

Warga yang terdampak berharap pemerintah segera memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang di wilayah Antang.

Ati, yang telah tinggal di Antang selama 12 tahun, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi yang terus terjadi tanpa adanya langkah konkret dari pihak berwenang.

“Tolong kita Pak, ini kan rumah sendiri bukan rumah kontrak. Mau mi kodong sampai atap banjirnya, kasihan. Kalau hujan deras terus berhenti hujan, baru kita dapat banjir. Saya selalu memantau. Tolong, supaya ditanggulangi banjirnya,” harapnya.

Pemerintah Kota Makassar sendiri telah berjanji untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem drainase dan mencari solusi agar banjir tidak terus berulang setiap tahunnya.

Langkah mitigasi seperti pembangunan saluran air yang lebih besar dan normalisasi sungai di sekitar kawasan Antang menjadi fokus utama dalam waktu dekat.

Banjir di Antang, Makassar, yang terjadi pada 12 Februari 2025, telah mencapai kondisi darurat dengan ketinggian air hingga 2 meter dan merendam ratusan rumah warga.

Warga mengalami kesulitan untuk bertahan di rumah mereka, sementara akses jalan di beberapa titik lumpuh.

Tim gabungan BPBD, TNI, dan kepolisian terus melakukan evakuasi, sementara pemerintah daerah diminta segera mengambil langkah konkret untuk menangani permasalahan ini.

Dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Solusi jangka panjang sangat dibutuhkan untuk mencegah bencana serupa terjadi kembali di masa mendatang.

Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
Exit mobile version